Thursday, December 27, 2012

Surat Cinta Habibie Kepada Ainun


Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku  tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya..

Dan kematian adalah sesuatu yang pasti..

Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat..

Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya.

Dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi..
"Saya dilahirkan untuk Ainun, dan Ainun untuk saya."
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang  berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,pada kesetiaan yang telah kau ukir..

Pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia..

Kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku.
[Continue reading...]

Friday, December 14, 2012

Puzzle Piece

Love isn’t about the romantic nights or gifts.
It isn’t about fireworks going off around you when you have that first, real, kiss.

Love isn’t about kissing in the rain and dancing beneath the stars.
It isn’t about the big moments or the big surprises.

Love is not a fairytale.

Love is about still having the butterflies after years.
It’s about the second looks and laying in bed wide awake, all night, because you can’t go to sleep mad at each other.
It’s about being willing to sacrifice, literally, everything for someone, just because you care so deeply for them.
It’s not about buying them gifts, but it’s about leaving them little presents here and there, just to remind them that you are constantly thinking about them.

Love is about all of the little things, that add up to really big things.

Love is rare and special, but should not be treated as if it will break.

Love needs to be thrown around and beat up a little bit, worn in, but not worn down.

Love needs to be a comfortable feeling, a place to go when NO ONE else in the world can relate.
A safe place, where you know that no matter how ugly you look or how angry you are, you will still be.. LOVED.


[Continue reading...]

Saturday, October 06, 2012

Kamu




Setelah lupa bagaimana rasanya diperjuangkan,
Lalu muncul kamu.

Setelah lupa bagaimana rasanya dipertahankan,
Lalu muncul kamu.

Setelah lupa bagaimana rasanya dijaga,
Lalu muncul kamu.
 Entah apa yang harus aku sampaikan pada Tuhan, 
Bahwa aku jatuh cinta dengan makhluk ciptaan-Nya. 
Bahwa aku bersyukur ada rasa sakit yang diganti dengan tawa bahagia. 
Bahwa aku bersyukur selalu datang pelangi setelah turunnya hujan.

[Continue reading...]

Saturday, September 29, 2012

Terima kasih, hati..


Ketika semua perasaan terluapkan lewat tulisan..


Kamu, pernah memintaku tinggal sedikit lebih lama.
Namun kita lelah memperjuangkannya.
Bukan karena tak ingin diperjuangkan, bukan.
Hanya saja, terkadang rasa ini rapuh.
Rapuh dan hanya ingin menikmatinya sendiri.

Ada kesakitan yang muncul dibalik kita.
Lantas, setelah kesakitan itu muncul, apa lagi yang harus ditahan?
Apa aku harus menahanmu dan membiarkan rasa sakit ini?
Tidak, terlalu bodoh untuk menahan seseorang yang bahkan tidak pernah menganggap aku ada.
Terlalu bodoh untuk menahan seseorang yang mudahnya tertawa dengan wanita lain.

Aku sakit?
Tidak, aku hanya membiarkan kamu menikmati kemenanganmu.
Lalu selanjutnya,  aku yang akan tertawa di belakangmu.
Nanti, dengan pria yang berjanji dan membuktikan akan membahagiakanku.
Aku tak pernah menjadikannya sesal terdalam.
Hanya ingin berterima kasih pada setiap apa yang kamu lakukan.

Terima kasih hati, kamu kuat dan tegar walau sedikit rapuh.

 (teruntuk: Larasati Ashari)

[Continue reading...]

Tuesday, September 11, 2012

Selamat Ulang Tahun, Mama.


Tak banyak kata yang ku goreskan
Tak banyak pinta yang ku berikan
Aku, gadis kecilmu yang kini beranjak dewasa
Aku, alasan tawa riangmu yang kini sudah mempunyai pola fikir berbeda

Aku tetaplah aku
Aku masih gadis kecilmu yang dahulu sering meminta gendong,
Aku masih gadis kecilmu yang dahulu sering menggigit pundakmu,
Aku masih gadis kecilmu yang dahulu sering mencium harum lekuk ketiakmu,
Aku masih gadis kecilmu yang dahulu sering meminta Coca-Cola.

Engkau tetap menjadi panutanku, anakmu..
Engkau alasanku sampai saat ini aku menuntut ilmu,
Engkau menjadi salah satu yang terhebat di Dunia ini.

Terbayang ketika kau jatuh sakit satu tahun yang lalu,
Ada sendu di wajahku,
Ada tangis di hatiku.

Usia 44.
Terlihat gurat lelah di wajahmu,
Terlihat canda risau di hari-harimu.

Jika Allah mempunyai meja kerja, pastinya sudah penuh pesan protes yang ditujukan kepadaku.
Aku yang banyak menyusahkanmu,
Aku yang bisa membuatmu menangis,
Aku yang masih begitu manja,
Aku yang sering membantahmu,
Aku yang belum mampu membahagiakanmu,
Aku yang sering mengabaikan perintah Sholat darimu.

11 September 1968.
Selamat ulang tahun Sri Mulyati,
Selamat ulang tahun ibu terbaik,
Selamat ulang tahun seseorang yang menjadi panutanku.
Jangan pernah lelah menegurku di saat ku salah,
Jangan pernah lelah menopangku di saat ku jatuh.

Mama.. Aku menyayangimu dan akan selalu seperti ini.
11 September 2012
Rossy Kurnia Romadhoni


***


"Allah tercinta, Engkau menciptakan setiap ibu menjadi istimewa
Maka hadiahilah dia dengan anak-anak yang bercahaya
Jika aku tak yakin bahwa Engkaulah pelindung terbaik untuknya
Maka aku akan selalu ragu bahwa beliau senantiasa baik-baik saja di manapun ibu berada
Tuhan, salehkanlah aku, karena hanya dengan itu, Engkau akan selalu mendengar setiap doaku untuk ibu
Ibu, aku mencintaimu lebih dari yang kutahu.” – Tasaro, Bandung.

[Continue reading...]

Friday, August 24, 2012

Persamaan Kecil, Sarat Makna


Kamu dan aku hanyalah dua insan yang sedang diuji, yang sedang dilanda.

Kamu dan aku mungkin manusia biasa yang mempunyai berbagai karakter dan banyak perbedaan.

Kamu dan aku hanyalah contoh kecil di antara mereka yang punya banyak perbedaan lainnya.



Kita masing-masing mempunyai Tuhan, tetapi dalam panggilan yg berbeda.

Kita masing-masing mempunyai rumah ibadah, bedanya aku membawa tasbih dan kamu membawa rosario.

Kita masing-masing berdoa, aku bersujud, dan kamu melipat tangan.



Tetapi sadarkah kamu, dari hal kecil tersebut ada satu persamaan yang luarbiasa antara kita, yakni :

Kita sama-sama mengucapkan 'amin' di setiap doa yang kita pinta.
[Continue reading...]

Thursday, August 16, 2012

Menyatu di Tengah Perpisahan


Coba pikir ulang. Sudah berapa sering perselisihan yang kita buat hingga akhirnya bersatu kembali?
Sudah berapa banyak kata 'selamat tinggal' yang selalu sering kita ucapkan namun akhirnya kita memutuskan untuk melanjutkan?

Sudah berapa kali kita menginginkan adanya perpisahan namun akhirnya dekat kembali?

Sudah berapa lama kita saling mengenal namun akhirnya ingin mengulang perkenalan seperti awal?

Sudah berapa sering kita menyebut 'cinta' namun akhirnya harus berpisah juga?

Sudah berapa lama kita saling menjauhi namun pada akhirnya kita kembali berdiri di tempat semula?

Sudah berapa kali kita berpikir perbedaan hanya hal kecil namun pada akhirnya kita tak pernah membahas hal kecil itu?

Kita, hanyalah dua insan yang berdiri di atas banyak perbedaan, yang selalu menginginkan agar tetap bertahan namun akhirnya rapuh jua.
[Continue reading...]

Aku Cuma Mau Kamu. Sama kamu. Buat Kamu


Aku terpaku di pojok kamar. Aku tak sadar telah berapa lama ku habiskan waktu untuk duduk diam dan merenung. Aku teringat percakapan sore itu..

"Kamu bahagia? Aku yakin tanpa aku pasti kamu bahagia." Ujar Dika.

Aku pun tak dapat menjawabnya, jawaban apapun yang aku lontarkan, tentunya akan sama saja, sama-sama tidak ada artinya. Aku berpikir dia juga pasti bahagia tanpaku. Entah apa ini keegoisan kita untuk saling tidak mengakui atau hanya pertanyaan singkat agar yang lainnya bahagia?

Mungkin percakapan itu terakhir kali. Aku tak tahu mengapa begitu bodoh tidak dapat mengutarakan yang sejujurnya. "Ah, tapi aku kan wanita." begitu keluhku. Apa baik jika seorang wanita mengawali semuanya?

Dan tiba-tiba aku sadar, keluhanku itu perlahan membunuhku. Lantas, apa yang harus aku perbuat? Ketika semuanya sudah terlambat?

Ku coba membuka handphone dengan nyali yang masih sedikit ini, aku kumpulkan keberanian untuk menyapa terlebih dahulu. Tapi, bagaimana dengan percakapan di sore itu?

Mendadak semuanya terulang kembali, saat masih bersamanya. Kenapa terasa pahit? Apa bumbu-bumbu itu benar hilang?

Aku mencoba menyingkirkan pikiran negatif itu. Tapi rasanya berat untuk memulai percakapan terlebih dahulu. Aku benar-benar meyakinkan diri sendiri.

"Toh, kalau dia memang sayang aku, dia pasti balik lagi." Gumamku dalam hati.

Tapi apa mungkin? Rindu ini sudah sangat berat ku nikmati. Perasaan yang sangat membuatku rapuh ini perlahan membesar dan semakin besar. Bagaimana mungkin aku menyakiti perasaanku sendiri?

Tiba-tiba pintu kamarku di ketok oleh Ibu..

"Ada Dika di luar tuh kak." Ucap Ibu

Dika? Entahlah aku harus senang, sedih atau... Ah, yang terpenting sekarang aku tidak boleh menyiakan kesempatan ini. Aku langsung berlari ke ruang tamu dan melihat senyum yang setelah sekian lama, aku baru melihatnya lagi. Dengan sigap aku pun memeluknya.

"Hai.. Apa kabar?" Tanya Dika

"Aku baik. Sangat baik." Ucapku menyembunyikan sedih yang sedaritadi ku rasakan.

"Hmm.. Aku cuma mau antar ini.." Dika memberiku sebuah undangan.

Apaaaa? Undangan pernikahan? Aku lemas dan seketika airmataku menetes.

"Ini? I..Ini si...siapa? Kamu?" Tanyaku terbata.

"Aku? hehehe kamu baca dulu coba baru di tanya" Jawab Dika tegas.



Tulisannya..

Agi Ginanjar

dan

Annisa Ratu Anjani



Seketika senyumku merekah. Annisa, dia itu adiknya Dika. Dika pun tak segan menghapus airmata dan memelukku seraya berkata..


"Aku cuma mau kamu. Sama kamu. Buat kamu. Di dalam sebuah undangan. Rumah. Selamanya."
[Continue reading...]

Cinta Tak Mungkin Berhenti - Tangga


Tak ada kisah tentang cinta
Yang bisa terhindar dari air mata
Namun ku coba menerima, hatiku membuka
Siap untuk terluka

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti

Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati

Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar
Dari pahitnya cinta
Namun ku pilih begini, biar ku terima
Sakit demi jalani cinta (cinta)

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga (sehingga) hidupku (hidupku) pun berarti

Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati

Hanya kamu yang bisa
Bisa membuatku rela (rela menjalani segalanya)
Rela menangis karenamu (ku rela ku rela …)

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti

Cinta tak mudah berganti (cinta tak mudah berganti)
Tak mudah berganti jadi benci (tak mudah untuk berganti)
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Biar ku pergi sembuhkan hati
[Continue reading...]

Monday, August 13, 2012

Aku Mungkin Lelah, Aku Tahu Diri


Aku memanggilnya cinta, ketika aku tahu hanya penantian sabar yang ku dapati.
Aku memanggilnya sayang, ketika aku tahu hanya penolakan yang ku dapati.
Aku memanggilnya rindu, ketika aku tahu ini semua tak berbalas.
Aku memanggilnya benci, ketika aku tahu hanya ada penyesalan di dalamnya.

Tidakkah kau menyadarinya hanya aku? Tidak.
Aku tahu jawabnya, karena aku pun merasakannya. Merasakan bagaimana ketidaksungguhanmu.

Aku tahu bagaimana rasanya di cintai.
Aku tahu bagaimana rasanya di sayangi tulus.
Aku tahu bagaimana rasanya di rindukan.
Dan aku tahu bagaimana rasanya di abaikan.

Ketika semua keluhku terlontarkan, aku mungkin lelah, aku tahu diri.
Aku adalah aku. Yang takkan sama dengan siapapun.
[Continue reading...]

Teruntuk Calonku, Kelak..


Hey kamu, apa kabar? Apakah harimu baik?
Ketika aku menulis ini, aku masih belum mendapatkan jawaban siapakah ‘kamu’ yang aku maksud.

Apakah kamu yang saat ini bersamaku atau tidak bahkan bukan.
Kamu yang mungkin saat ini ku abaikan atau bahkan ku dambakan. Kamu yang mungkin nanti adalah jawaban atas segala doaku. Jodohku atau bukan.
Kamu yang mungkin sekarang masih menjadi milik oranglain. Kamu yang mungkin bisa membuka mataku.
Kamu yang mungkin akan membuat rekah lipatan di bibirku. Kamu yang mungkin bisa menyadarkanku bahwa ada dunia yang lebih indah.
Kamu yang aku harap menjadi imamku kelak. Kamu yang mungkin akan menjadi Ayah dari anak-anakku kelak.

Kamu sedang apa di sana?
Apakah kita sama-sama sedang memikirkan cara untuk bertemu?
Aku yang berharap ‘kita’ hanya akan setia pada 1 hati.
Aku yang berharap suatu saat nanti, akan mengurusi harimu. Aku yang berharap suatu saat nanti ada di sampingmu, ketika kamu membuka mata.
Aku yang berharap setiap senja menanyakan harimu, “bagaimana di kantor, Pa?”
Aku yang selalu berharap akan duduk menunggumu di ruang makan.

Kamu sudah tahu siapa aku?
Ya, kita mungkin sudah lama saling mengenal atau bahkan belum kenal sekalipun.
Kita mungkin dua hati yang disatukan tetapi masih diberi kesempatan untuk bebas.
Kita mungkin masih bicara hati yang belum terpaut.
Atau, apakah kita hanya tetap akan menjadi aku dan kamu? Sampai kapan?
Atau, kita adalah dua hati yang masih terikat dengan hati lainnya?
Aku tak tahu siapa yang Tuhan kirim untuk menemaniku. Apakah kita sama atau berbeda.

Aku hanya berharap, siapapun kamu, kelak nanti akan bisa membahagiakanku.
Siapapun kamu, kelak nanti akan bisa berdiri di samping kananku.
Siapapun kamu, kelak nanti akan bisa menjadi Ayah dari anak-anakku.
[Continue reading...]

Followers

About Me

My photo
Twitter is my place to write. Feel free to RT if it relates to your life. But don't think my tweets are always about me. And my Blog is my kitchen to create delicious food. Happy Reading!