Ketika semua perasaan terluapkan lewat tulisan..
Kamu, pernah memintaku tinggal sedikit lebih lama.
Namun kita lelah memperjuangkannya.
Bukan karena tak ingin diperjuangkan, bukan.
Hanya saja, terkadang rasa ini rapuh.
Rapuh dan hanya ingin menikmatinya sendiri.
Ada kesakitan yang muncul dibalik kita.
Lantas, setelah kesakitan itu muncul, apa lagi yang harus
ditahan?
Apa aku harus menahanmu dan membiarkan rasa sakit ini?
Tidak, terlalu bodoh untuk menahan seseorang yang bahkan
tidak pernah menganggap aku ada.
Terlalu bodoh untuk menahan seseorang yang mudahnya tertawa
dengan wanita lain.
Aku sakit?
Tidak, aku hanya membiarkan kamu menikmati kemenanganmu.
Lalu selanjutnya, aku
yang akan tertawa di belakangmu.
Nanti, dengan pria yang berjanji dan membuktikan akan membahagiakanku.
Aku tak pernah menjadikannya sesal terdalam.
Hanya ingin berterima kasih pada setiap apa yang kamu
lakukan.