Tuesday, February 25, 2014

Bu…

Share it Please

Melahirkan seorang putri cantik tidak sebegitu sakit sesaat setelah Ibu melihat putrinya.

Tahu apa yang lain yang menggetarkan penuh haru?

Saat seorang Ibu, merestui putri kecilnya yang telah dewasa dipersunting oleh pria yang menyayangi putrinya.

"Nak, pokoknya nanti kamu harus pintar masak biar anakmu kangen sama masakanmu"

"Ndok, kalo udah nikah nanti tinggalnya jangan jauh-jauh dari Ibu ya"

"Neng, cari suami yang bisa mimpin keluarga. Bisa ajakin sholat berjamaah"

"Nok, setelah menikah harus rajin rawat rumah, rawat suami, rawat anak"

Mungkin itulah nasihat seorang Ibu. Tanpa kita tahu, dalam hatinya penuh haru.

Teringat saat dulu, masih tidur bersama dalam satu ruangan yang nyaman walaupun kecil dan sesak.

Saat dulu, sang putri kecil disuapi makan sambil berlarian main dengan teman sebaya-nya.

Tak terasa, putri kecilnya berubah menjadi putri dewasa.
Yang tak jarang, putri dewasa tidak mendengar nasihat Ibu.
Yang tak jarang, putri dewasa membentak Ibu.

Bu,
Bolehkah aku mengulang masa-masa dahulu sebelum dipersunting lelakiku?
Bolehkah aku tidur dalam satu ruangan nyaman yang hangat di pelukmu?
Bolehkah aku sibuk menonton televisi sambil kau suapi?

Bu, kasihmu sungguh nyata.
Aku menyayangimu, Bu.

No comments:

Post a Comment

Followers

About Me

My photo
Twitter is my place to write. Feel free to RT if it relates to your life. But don't think my tweets are always about me. And my Blog is my kitchen to create delicious food. Happy Reading!